Serdang Bedagai, NewsRI.id
Dibawah kepemimpinan Suwanto Nasution, Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, terus menuai kritik dari berbagai elemen masyarakat pemerhati pendidikan yang secara terus menerus dilanda berbagai permasalahan yang tidak ada ujung penyelesaiannya.
Ketua FKI-1 (Front Komunitas Indonesia Satu) Kabupaten Serdang Bedagai, M. Nur Bawean, kepada sejumlah awak media Jumat (6/6/2025) mengatakan, salah satu kebobrokan Suwanto yang disorot publik adalah masalah dana sertifikasi guru yang seharusnya diberikan tepat pada waktunya, Namun, setiap tahun masalah itu terus muncul dan sering terlambat. Padahal dana dari Pemerintah Pusat telah disalurkan.
Masalah ini menimbulkan kekecewaan besar bagi para guru yang semestinya haknya dapat diterima pada waktu yang telah ditentukan, Namun, faktanya tidaklah demikian.
Tahun 2024, masyarakat Serdang Bedagai tiba-tiba dihebohkan dengan belum cairnya dana sertifikasi 456 guru untuk triwulan IV, yakni, bulan Oktober, Nopember, dan Desember 2024. Dana sertifikasi itu diperkirakan mencapai lebih kurang Rp 4 Miliar.
Padahal, dana tersebut sudah ditransfer oleh Pemerintah Pusat ke daerah Sergai. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sergai Raden Cici Sistiansyah belum lama ini di media online.
Masalahnya, kata M. Nur, dari penjelasan Kaban PKA Sergai yang saya peroleh, ternyata belum ada permintaan pencairan dana sertifikasi dari Dinas Pendidikan Sergai !
“Bagaimana mau disalurkan ! Nah, ini sebenarnya sepele tapi setiap tahun ini menjadi masalah besar karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak dan dampaknya, bisa menimbulkan kurang semangatnya para guru dalam mendidik para siswa di sekolah,” ucap M. Nur.
M.Nur menilai, Dinas Pendidikan Sergai yang saat ini di bawah kepemimpinan Suwanto Nasution menimbulkan banyak permasalahan.
Selain itu, M.Nur juga menjelaskan bahwa Pengelolaan dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Usia (BOP), dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP) yang mana dana ini cukup besar sehingga, penyalurannya perlu diperiksa secara detail baik di tingkat PAUD, SD dan SMP oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) dan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu).
“Kita juga sebenarnya berharap agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam melakukan pemeriksaan dana tersebut lebih jeli dan jangan terlena dengan bujuk rayu dari pihak Pemkab Sergai, baik itu tahun 2022, 2023 dan 2024. Karena, hingga saat ini masih ada ditemukan di lapangan siswa miskin yang tidak menerima bantuan,” harap M.Nur.
“Aparat Penegak Hukum juga agar segera turun ke Sergai untuk melakukan pemeriksaan terhadap dana bantuan yang bersumber dari dana Pemerintah Pusat dan begitu juga proyek fisik dan pengadaan yang telah dilaksanakan Dinas Pendidikan Sergai,” tegas M. Nur.
“Suwanto Nasution tidak Layak Jadi Sekda,” ucap M. Nur kembali dengan tegas
Masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai sungguh terkejut mendengar Bupati Kabupaten Serdang Bedagai H. Darma Wijaya melantik Kadis Pendidikan Sergai Suwanto Nasution menjadi Sekda Kabupaten Serdang Bedagai, Senin (2/6/2025).
Sebelumnya kita ketahui bahwa Suwanto Nasution pernah menjadi Kadis PUPR Sergai yang diduga meninggalkan banyak permasalahan sehingga dia mundur dengan sendirinya. Namun Bupati Sergai justru memberi amanah kepada Suwanto Nasution untuk menjadi Staf ahli Bupati Sergai di era pemerintahan Ir. Soekirman – H. Darma Wijaya.
Sungguh tak disangka Bupati Sergai memilih dan memberikan tongkat Sekretaris Daerah (Sekda) kepada Suwanto Nasution, sementara rekam jejak karirnya sungguh kurang baik dalam memimpin di Dinas PUPR dan Dinas Pendidikan Sergai.
Sungguh aneh, Suwanto yang jelas-jelas bobrok menakodai pendidikan di Sergai, justru diberi amanah yang cukup strategis sebagai Sekda di Sergai.
“Semoga Bupati Sergai dan Wakil Bupati Sergai tidak salah pilih sehingga, Sergai ini tidak semakin terpuruk ke depan,” sambung M.Nur.
“Kalau saya terus terang, Suwanto itu belum layak di beri amanah menjabat Sekda Sergai. Jika berkaca dari jejak rekam karirnya,” pungkas M. Nur sambil tersenyum.
(Redaksi : Kongli Saragih S.Si)