Jawa Tengah, NewsRI.id – Sebuah kisah inspirasi lahir dari tanah pertanian Brebes. M. Khaidar Khamzah (17), putra pasangan petani cabai dan padi, membuktikan bahwa latar belakang ekonomi bukan penghalang meraih mimpi akademik tertinggi.
Remaja jenius ini berhasil mencatatkan prestasi spektakuler setelah di terima di 13 universitas bergengsi luar negeri, termasuk institusi-institusi yang menempati peringkat 100 terbaik dunia.
Awalnya, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Brebes ini hanya mendaftar ke delapan universitas internasional. Di dorong keyakinan dan potensinya, Khaidar memperluas jangkauannya menjadi 14 kampus.
Hasilnya sungguh luar biasa: hampir semua aplikasinya berbuah penerimaan. Tiga belas universitas luar negeri dan satu perguruan tinggi dalam negeri membuka pintu selebar-lebarnya baginya.
Setelah mempertimbangkan matang-matang, Khaidar akhirnya memantapkan pilihan pada University of Toronto di Kanada.
Universitas yang konsisten menempati peringkat 20 besar dunia (QS World University Rankings) ini akan menjadi tempatnya melanjutkan studi.
“Latar belakang keluarga saya sederhana, dari kalangan menengah ke bawah. Tapi, Ayah dan Ibu selalu mendorong saya untuk belajar keras dan tidak menyerah pada keadaan,” ungkap Khaidar, menyadari betapa perjuangan orang tuanya di ladang menjadi motivasi tak ternilai.
Kisah perjuangan dan keberhasilannya menembus kampus elit dunia ini viral di media sosial, memantik apresiasi dan menjadi sumber semangat bagi ribuan anak muda Indonesia, khususnya yang berasal dari daerah dan keluarga prasejahtera.
Keberhasilan Khaidar ini tidak hanya menjadi kebanggaan keluarga dan MAN 1 Brebes, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa akses pendidikan berkualitas global dapat diraih dengan dedikasi dan prestasi, terlepas dari latar belakang sosial-ekonomi.
(afk)