spot_img
spot_img

Pelepasan Ekspor Ke 2 Coirs Net Negara Tujuan Korea Selatan Lapas Kelas 1 Cirebon

Cirebon, NewsRI.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cirebon kembali bekerja sama dengan PT Coir menorehkan prestasi membanggakan melalui kegiatan ekspor ke-2 hasil karya warga binaannya dengan tujuan ekspor ke Korea Selatan.

Kegiatan yang dimulai sejak 29 September hingga 16 Oktober 2025 tersebut merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian warga binaan. Kali ini sebanyak 40 orang warga binaan terlibat langsung dalam proses produksi, didampingi oleh tenaga teknis dari PT Coir.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pembinaan di dalam Lapas bukan hanya soal kedisiplinan, tetapi juga peningkatan kapasitas dan produktivitas. Warga binaan bisa berperan nyata dalam kegiatan ekonomi bahkan sampai level ekspor,” ujar Kalapas Cirebon, Nanank Syamsudin, dalam keterangannya, Jumat (17/10/2025).

Produk yang dihasilkan berupa 5.400 unit net jaring dengan standar kualitas ekspor. Proses pengerjaan dilakukan di bengkel kerja Lapas Kelas I Cirebon, meliputi pelatihan teknis, produksi massal, quality control (QC) berkala oleh pihak PT Coir,
hingga tahap pengemasan.

Seluruh hasil produksi telah dinyatakan sesuai standar buyer Korea Selatan.

Sementara, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Barat (Kanwil Ditjen Pas Jabar) Kusnali dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan pengolahan produk di Lapas Cirebon ini merupakan langkah positif yang selaras dengan cita-cita Presiden dan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya terkait Pemberdayaan Warga Binaan Menuju UMKM.

“Inisiatif pengembangan kerajinan berbahan kelapa ini berawal dari Lapas Garut. Program ini telah dikembangkan ke beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan kini, di Jawa Barat, sudah ada tujuh Lapas yang bergerak di bidang yang sama.

Lapas-lapas tersebut antara lain: ​Lapas Kelas I Cirebon, ​Lapas Gintung, ​Lapas Sumedang, ​Lapas Ciamis, ​Lapas Indramayu, ​Lapas Garut, ​Lapas Kuningan (baru akan memulai), dan ​Lapas Majalengka,” ujarnya.

Kusnali berharap ​kegiatan ini menjadi terobosan yang mendorong dan memotivasi seluruh warga binaan, tidak hanya di Lapas Cirebon saja, tetapi juga di Lapas lainnya.

Baca Juga: Kawal Kualitas dan Anggaran Proyek Bantuan Revitalisasi SMAN 8 Takalar Tunjukkan Progres Sesuai Rencana

Melalui program ini, warga binaan tidak hanya mendapatkan keterampilan baru di bidang produksi berbasis ekspor, tetapi juga penghasilan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun tabungan setelah bebas nanti.

Selain memberi manfaat bagi warga binaan, kerja sama ini juga memperkuat program ekonomi kreatif dan ekspor nonmigas Indonesia.

“Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pembinaan di lembaga pemasyarakatan dapat berjalan beriringan dengan pembangunan ekonomi nasional,” tambahnya.

Ke depan, Lapas Kelas I Cirebon berencana memperluas kerja sama dengan PT Coir maupun mitra lainnya, menambah variasi produk berbasis ekspor, serta meningkatkan jumlah warga binaan yang dilibatkan agar manfaat program semakin luas.

(Gunawan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini